Semasa kita mempelajari bagaimana membuat konten pillar secara tak langsung anda telah mempelajari bagaimana membuat topikal autoriti / Sub Pillar untuk Content Pillar ini.
Pada gambar di atas anda telah mempelajari bagaimana membuat konten pillar dan secara tak langsung anda telah mempelajari tentang membuat sub pillar untuk topik di atas.
Sebagai contoh saya menulis di Konten Pillar tentang "heading tag" dan kemudian saya membuat penjelasan yang lebih detailed tentang "heading tag" dan kepentingan dalam SEO serta contoh.
Teknik untuk membuat konten sub pillar adalah sama dengan membuat konten pillar cuma perbezaannya ialah:
- Jumlah patah perkataan 750- 2500
- Menulis lebih spesifik tentang topik
- Ambil topik dari Konten Pillar
- Internal link dari Konten Pillar
Anda pasti memahami apa yang saya katakan jika anda telah membaca dan mendengar kesemua topik yang tulis diatas gambar tersebut. Jika tidak anda kena ulang semula.
Konten Pillar dari Sub Pillar
Jika anda lihat diatas saya mempunyai beberapa internal ke "Apa Itu Keyword" . Mungkin saya akan ubahsuai konten "Apa Itu Keyword" menjadi Konten Pillar dan membuat beberapa tambahan sub pillar untuk ini.
Ianya akan menjadi sebegini :
Konten Pillar Tajuk Lain
Topikal autoriti adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kepercayaan yang terkait dengan keahlian atau kecakapan seseorang dalam sebuah bidang tertentu. Ini biasanya diukur berdasarkan jumlah dan kualiti sumber-sumber yang mengacu kepada seseorang atau organisasi sebagai ahli di bidang tersebut. Topikal autoriti bisa dibandingkan dengan autoritas umum, yang merujuk kepada kepercayaan yang terkait dengan keahlian atau kecakapan seseorang secara umum, tidak hanya dalam satu bidang tertentu.
Topikal autoriti bisa sangat berguna dalam menentukan keandalan sumber informasi, terutama di era digital saat ini di mana banyak informasi yang tersedia di internet bisa diakses oleh siapa saja. Dengan mengetahui siapa yang dianggap sebagai topikal autoriti dalam suatu bidang, kita bisa memilah informasi yang lebih baik untuk dipercaya dan yang lebih buruk.
Misalnya, jika seseorang dianggap sebagai topikal autoriti dalam bidang kedokteran, maka informasi yang ia bagikan tentang masalah kesehatan mungkin lebih dapat dipercaya daripada informasi yang dibagikan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang di bidang tersebut.
ADAKAH BLOGGING PERLU MENGGUNAKAN TOPIKAL AUTORITI
Menggunakan topikal autoriti dalam blogging bisa membantu meningkatkan keandalan dan kepercayaan pembaca terhadap tulisan yang Anda bagikan. Jika Anda menulis tentang suatu topik yang membutuhkan pengetahuan khusus atau spesialisasi tertentu, mengutip sumber-sumber yang dianggap sebagai topikal autoriti dalam bidang tersebut bisa membantu memberikan bobot lebih pada tulisan Anda.
Selain itu, mengutip sumber-sumber terpercaya juga bisa membantu menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan atau kontroversi dalam tulisan Anda.
Namun, perlu diingat bahwa mengutip topikal autoriti tidak selalu merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam setiap tulisan. Tergantung pada topik yang Anda tulis dan target pembaca Anda, ada kalanya informasi yang lebih umum atau mengacu pada pengalaman pribadi Anda bisa lebih bermanfaat bagi pembaca. Jadi, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat apakah mengutip topikal autoriti akan membantu meningkatkan keandalan tulisan Anda atau tidak.
Tidak ada batasan pasti mengenai jumlah topikal autoriti yang harus Anda gunakan dalam suatu artikel. Tergantung pada topik yang Anda tulis dan tujuan artikel Anda, ada kalanya hanya satu atau dua topikal autoriti yang cukup, sementara yang lain mungkin membutuhkan lebih banyak sumber terpercaya untuk mendukung argumen atau informasi yang Anda sampaikan.
Jika Anda menulis tentang suatu topik yang memerlukan pengetahuan khusus atau spesialisasi tertentu, seperti kedokteran atau teknologi, maka mungkin lebih baik untuk mencari banyak sumber yang dianggap sebagai topikal autoriti dalam bidang tersebut.
Ini akan membantu memberikan bobot lebih pada tulisan Anda dan meningkatkan keandalan informasi yang Anda sampaikan. Namun, jika Anda menulis tentang topik yang lebih umum dan tidak memerlukan pengetahuan khusus, mungkin tidak perlu mencari banyak sumber topikal autoriti.
Dalam menentukan jumlah topikal autoriti yang harus Anda gunakan, pertimbangkan juga sumber-sumber yang tersedia. Jika Anda tidak dapat menemukan banyak sumber topikal autoriti untuk suatu topik, maka Anda mungkin perlu mencari sumber-sumber lain yang masih terpercaya atau menyesuaikan tujuan artikel Anda agar tidak memerlukan banyak sumber topikal autoriti. Selalu penting untuk memastikan bahwa semua sumber yang Anda gunakan dapat dipercaya dan relevan dengan topik yang Anda tulis, terlepas dari jumlahnya.